Batu Berwajah Manusia
Rahasia Lafadz Allah Pada Diri Manusia
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
(QS. 41. Fushshilat 53)
Ayat ini menerangkan bahwa ada pada diri kita ada tanda kekuasaan Allah.
Lafadz Allah ternyata ada pada diri kita sendiri.
Cobalah buka telapak tangan kanan kita lalu sekarang hadapkan ke meja, akan terlihat jelas jari kelingking lalu jari manis lalu jari tengah lalu jari telunjuk lalu ibu jari. Lihat baik baik L
jari kelingking : membentuk huruf alif
jari manis, jari tengah, jari telunjuk : membentuk huruf lam (double)
jari jempol : membentuk huruf ha’
maka jadilah lafadz Allah.(subhanallah)
Sekarang balikan lagi telapak tangan kita menghadap wajah. Liat lagi baik baik, garis utama kedua telapak tangan kita, (bertuliskan dalam angka Arab yaitu /\ pada telapak tangan kanan)
Artinya : 18
lalu ..
bukalah telapak tangan kiri kita sendiri .
akan terlihat tanda yang sama /\| pada telapak tangan kiri,
artinya : 81 .
maka jumlah kan lah 1+8 = 9 di tangan kanan
lalu jumlahkan lah 1+8 =9 di tangan kiri ..
maka …………..
kalau ke dua tangan tadi di dekat kan akan merujuk kombinasi 99.
apakah kita menyadari nya 99 itu adalah nama Allah dalam asmaul husna..
Jika kedua angka ini dijumlahkan, 18+81 = 99
99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran !
Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, maka terbentuk angka 1881.
Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99 !
( 19 x 99 = 1881 )
Batu Terapung
Riwayat Isra' Mi'raj dalam Kisah Para Nabi disinggung sebagai "hajar" tempat berpijak Nabi Muhammad ketika Mi'raj kelangit ingin ikut bersama Nabi Muhammad benar-benar ada. Sebagai mu'jizat, Nabi melarang batu itu ikut dan memerintahkan batu tersebut kembali ketempat asalnya semula. Ada yang mengatakan riwayat ini termasuk dho'if (lemah).
Batu yang dimaksud masih ada sampai sekarang, tepatnya terletak di bawah Qubbah Sakhra (disebut Mesjid Umar Ibn Khattab, karena Umar bin Khattablah yang semula membangunnya), bukan terletak di dalam Mesjid Al-Aqsha. Antara Masjid Umar dan Masjid Aqsha dibatasi oleh lapangan luas.
Batu itu, dahulu konon memang terpisah (melayang) tetapi sekarang tidak terputus seperti yang ditulis, tetapi masih menyambung dengan tanah dan sudah dibangun tangga untuk turun naik. Ketika kita berada dibawah batu tersebut dapat melihat dengan jelas bahwa batu itu menyatu dengan tanah (sekarang), hanya terangkat dari tanah lebih kurang 2 meter sehingga kita dapat berdiri dibawahnya. Konon, batu inilah yang diperintahkan Rasulullah untuk tidak ikut mi'raj bersamanya dan tetap berada di tempatnya.
Mekkah pun Berkilau Indah
Ini adalah hasil pencitraan dari IKONOS Satelite milik Space Imaging Inc, AS. Masjidil Haram yang ‘diintai’ oleh AS pada 31 Oktober 1999 itu menampilkan fenomena menakjubkan. Terlihat di gambar hanya bagian Masjidil Haram saja yang berkilau sementara bangunan di sekitarnya tampak lebih gelap. Subhanallah.
Jilatan Api
Yang terbaru adalah jilatan api saat terjadi ledakan di pipa gas milik Pertamina di lokasi lumpur Lapindo, jalan Tol Porong-Gempol KM 38 22 November 2006 lalu.
Api yang membubung setinggi hampir 1 kilometer itu ternyata sempat membentuk lafal Allah dalam tulisan Arab beberapa saat.
Mawar Merah di Angkasa
Al-Qur'an memberitakan adanya mawar merah di angkasa.“Selain itu (sungguh ngeri) ketika langit pecah belah lalu menjadilah ia mawar merah, berkilat seperti minyak”
(Ar-Rahman: 37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar